Kamis, 17 Mei 2012

detik-detik PBL di Rumah Sakit

Ya Allah ku mulai ceritaku dengan baca Al-basmalah ,
BISMILLAHIRAHMANIRAHIM :)
menuju detik-detik PBL datang rasanya campur aduk banget deh , berfikir apa PBL 2 ini aku bisa melewatinya Ya Rabb ??
orang-orang yang ada di samping aku selalu beri support buat aku "kamu pasti bisa, jangan menyerah !!", itu kata-kata yang mereka selalu ucapkan kepadaku ..
insya ALLAH ya Rabb kalau Engkau selalu beri jalan dan kemudahan dan aku pun tidak pernah berhenti berdo'a dan berusaha aku yakin bisa lewatin semua ini ,
tau PBL 2  sekarang ini sungguh sangatlah berat , tapi aku bersyukur punya mreka yang sayang aku selalu kasih semangat buat aku , a;hamdulillah :)
terus beri kekuatan dan keyakinan Ya Allah kalau aku mampu jalani PBL 2 ini , siapapun mereka yang buat aku down , aku disini kuat dan tetep tersenyum buat mereka semua ..
ku jalani rintangannya karenaMu Ya Rabb ..
semangaaat ADLIAH FATHANIAH !!

Selasa, 24 April 2012

KEAJAIBAN-KEAJAIBAN MASA KECIL NABI MUHAMMAD SAW


Sebuah tangis bayi yang baru lahir terdengar dari sebuah rumah di kampung Bani Hasyim di Makkah pada 12 Rabi’ul Awwal 571 M. Bayi itu lahir dari rahim Aminah dan langsung dibopong seorang “bidan” yang bernama Syifa’, ibunda sahabat Abdurrahman bin Auf.
“Bayimu laki-laki!”
Aminah tersenyum lega. Tetapi seketika ia teringat kepada mendiang suaminya, Abdullah bin Abdul Muthalib, yang telah meninggal enam bulan sebelumnya. Ya, bayi yang kemudian oleh kakeknya diberi nama Muhammad (Yang Terpuji) itu lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya meninggal di Yatsrib ketika beliau berusia tiga bulan dalam kandungan ibundanya.
Kelahiran yang yatim ini dituturkan dalam Al-Quran, “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?” — QS Adh-Dhuha (93): 6.
Aminah, janda beranak satu itu, hidup miskin. Suaminya hanya meninggalkan sebuah rumah dan seorang budak, Barakah Al-Habsyiyah (Ummu Aiman). Sementara sudah menjadi kebiasaan bangsawan Arab waktu itu, bayi yang dilahirkan disusukan kepada wanita lain. Khususnya kepada wanita dusun, supaya hidup di alam yang segar dan mempelajari bahasa Arab yang baku.
Ada hadits yang mengatakan, kebakuan bahasa warga Arab yang dusun lebih terjaga. Menunggu jasa wanita yang menyusui, Aminah menyusui sendiri Muhammad kecil selama tiga hari. Lalu dilanjutkan oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab, paman Nabi Muhammad, yang langsung dimerdekakan karena menyampaikan kabar gembira atas kelahiran Nabi, sebagai ungkapan rasa senang Abu Lahab.
Air Susu yang Melimpah
Beberapa hari kemudian, datanglah kafilah dari dusun Bani Sa’ad, dusun yang jauh dari kota Makkah. Mereka menaiki unta dan keledai. Di antara mereka ada sepasang suami-istri, Harits bin Abdul Uzza dan Halimah As-Sa’diyah. Harits menaiki unta betina tua renta dan Halimah menaiki keledai yang kurus kering. Keduanya sudah memacu kendaraannya melaju, tetapi tetap saja tertinggal dari teman-temannya.
Halimah dan wanita lainnya yang datang ke Makkah sedang mencari kerja memberi jasa menyusui bayi bangsawan Arab yang kaya. Sebagaimana dalam kehidupan modern, baby sitter akan mendapatkan bayaran yang tinggi bila dapat mengasuh bayi dari keluarga kaya.
Sampai di kota Makkah, Halimah menjadi cemas, sebab beberapa wanita Bani Sa’ad yang tiba lebih dulu sedang ancang-ancang mudik karena sudah berhasil membawa bayi asuh mereka.
Setelah ia ke sana-kemari, akhirnya ada juga seorang ibu, yaitu Aminah, yang menawarkan bayinya untuk disusui. Namun ketika mengetahui keadaan ibu muda yang miskin itu, Halimah langsung menampik.
Dia dan suaminya berkeliling kota Makkah, tetapi tidak ada satu pun ibu yang menyerahkan bayinya kepadanya untuk disusui. Ya, bagaimana mereka percaya, seorang ibu kurus yang naik keledai kurus pula akan mengasuh dengan baik bayi mereka?
Hampir saja Halimah putus asa, ditambah lagi suaminya sudah mengajaknya pulang meski tidak membawa bayi asuh. Namun, ia berkata kepada suaminya, “Aku tidak ingin pulang dengan tangan kosong. Alangkah baiknya kalau kita mau mengambil anak yatim itu sambil berniat menolong.”
“Baiklah, kita bawa saja anak yatim itu, semoga Allah memberkahi kehidupan kita,” ujar suaminya. Setelah ada kesepakatan tentang harga upah menyusui, Muhammad kecil diberikan kepada Halimah. Wanita kurus kering itu pun mencoba memberikan puting susunya kepada bayi mungil tersebut.
Subhanallah! Kantung susunya membesar, dan kemudian air susu mengalir deras, sehingga sang bayi mengisapnya hingga kenyang. Dia heran, selama ini susunya sendiri sering kurang untuk diberikan kepada bayi kandungnya sendiri, tetapi sekarang kok justru berlimpah, sehingga cukup untuk diberikan kepada bayi kandung dan bayi asuhnya?
Berbarengan dengan keanehan yang dialami Halimah, suaminya juga dibuat heran, tak habis pikir, mengapa unta betina tua renta itu pun tiba-tiba kantung susunya membesar, penuh air susu.
Halimah turun dari. keledainya, dan terus memerah susu itu. Dia dan suaminya sudah dalam keadaan lapar dan dahaga. Mereka meminumnya sehingga kenyang dan puas. Semua keajaiban itu membuat mereka yakin, “Anak yatim ini benar-benar membawa berkah yang tak terduga.”
Halimah menaiki dan memacu keledainya. Ajaib! Keledai itu berhasil menyalip kendaraan temannya yang mudik lebih dulu.
“Halimah! Halimah! Alangkah gesit keledaimu. Bagaimana ia mampu melewati gurun pasir dengan cepat sekali, sedangkan waktu berangkat ke Makkah ia amat lamban,” temannya berseru. Halimah sendiri bingung, dan tidak bisa memberikan jawaban kepada teman-temannya.
Sampai di rumah pun, anak-anaknya senang, sebab orangtua mereka pulang lebih awal dari orang sekampungnya. Apalagi kemudian ayah mereka membawa air susu cukup banyak, yang tiada lain air susu unta tua renta yang kurus kering itu.
Dalam sekejap, kehidupan rumah tangga Halimah berubah total. Dan itu menjadi buah bibir di kampungnya. Mereka melihat, keluarga yang tadinya miskin tersebut hidup penuh kedamaian, kegembiraan, dan serba kecukupan.
Domba-domba yang mereka pelihara menjadi gemuk dan semakin banyak air susunya, walaupun rumput di daerah mereka tetap gersang. Keajaiban lagi!
Peternakan domba milik Halimah berkembang pesat, sementara domba-domba milik tetangga mereka tetap saja kurus kering. Padahal rumput yang dimakan sama. Karena itulah, mereka menyuruh anak-anak menggembalakan domba-domba mereka di dekat domba-domba milik Halimah. Namun hasilnya tetap saja sama, domba para tetangga itu tetap kurus kering.
Pembelahan Dada
Muhammad kecil disusui Halimah sekitar dua tahun. Oleh Halimah, bayi itu dikembalikan kepada ibunya, Aminah. Namun ibunya mengharapkan agar Muhammad tetap ikut dirinya, sebab ia khawatir bayi yang sehat dan montok tersebut menjadi terganggu kesehatannya jika hidup di Makkah, yang kering dan kotor.
Maka Muhammad kecil pun dibawa kembali oleh Halimah ke dusun Bani Sa’ad. Bayi itu menjadi balita, dan telah mampu mengikuti saudara-saudaranya menggembala domba. Ingat, hampir semua nabi pernah menjadi penggembala. Muhammad saat itu sudah berusia empat tahun dan dapat berlari-lari lepas di padang rumput gurun pasir. la, bersama Abdullah, anak kandung Halimah, menggembala domba-domba mereka agak jauh dari rumah.
Di siang hari yang terik itu, tiba-tiba datanglah dua orang lelaki berpakaian putih. Mereka membawa Muhammad, yang sedang sendirian, ke tempat yang agak jauh dari tempat penggembalaan. Abdullah pada waktu itu sedang pulang, mengambil bekal untuk dimakan bersama-sama dengan Muhammad, di tempat menggembala, karena mereka lupa membawa bekal.
Ketika Abdullah kembali, Muhammad sudah tidak ada. Seketika itu juga ia menangis dan berteriak-teriak minta tolong sambil berlari pulang ke rumahnya. Halimah dan suaminya pun segera keluar dari rumahnya. Dengan tergopoh-gopoh mereka mencari Muhammad kesana-kemari. Beberapa saat kemudian, mereka mendapatinya sedang duduk termenung seorang diri di pinggir dusun tersebut.
Halimah langsung bertanya kepada Muhammad, “Mengapa engkau sampai berada di sini seorang diri?” Muhammad pun bercerita. “Mula-mula ada dua orang lelaki berpakaian serba putih datang mendekatiku. Salah seorang berkata kepada kawannya, ‘Inilah anaknya.’
Kawannya menyahut, `Ya, inilah dia!’ Sesudah itu, mereka membawaku ke sini. Di sini aku dibaringkan, dan salah seorang di antara mereka memegang tubuhku dengan kuatnya. Dadaku dibedahnya dengan pisau. Setelah itu, mereka mengambil suatu benda hitam dari dalam dadaku dan benda itu lalu dibuang. Aku tidak tahu apakah benda itu dan ke mana mereka membuangnya.
Setelah selesai, mereka pergi dengan segera. Aku pun tidak mengetahui ke mana mereka pergi, dan aku ditinggalkan di sini seorang diri.” Setelah kejadian itu, timbul kecemasan pada diri Halimah dan suaminya, kalau-kalau terjadi sesuatu terhadap si kecil Muhammad. Karena itulah, keduanya menyerahkan dia kembali kepada Ibunda Amina.
Wallahu a’lam

Kamis, 19 April 2012

kesadaran dan penyesalan

saat masalah kini menghampiri kita , ternyata masalah ini membawa malapetaka buat diriku .

keegoisan telah merubah suasana menjadi tidak bersahabat .

air mata menjadi mengalir dan sulit di hentikan .

aku akui masalah itu bukanlah masalah besar , karna masih banyak masalah yang ngga dia tau tentang aku .

maavkan karna kekerasan hatiku dan malunya diriku mengatakan masalah itu sudah berakhir :'(

aku yang menyayanginya yang membuat aku tidak berfikir tenang terhadapnya ,
dan kini kedaan menjadi berbalik, aku yang merasakan kehilangan aku yang merasakan ingin akhiri masalah ini .
tapi Dia belum bisa , karna kekecewaan dan rasa sakit yang yang aku buat ..

kini Dia meminta aku tuk introspeksi diri , tapi aku takut Dia berfikir negatif dengan kejadian semua ini ..
Ya Allah , aku tidak bisa berbuat banyak buat maslah ini ..

Aku berharap Dia kasih kesempatan aku tuk  merubah kesalahan ini ..

dan kembali menjalani hari-hari bersama ..
Aku menyayanginya krna-Mu Ya Rabb ..
kuatkan Aku dalam cobaan ini . amiiiin :")


Sabtu, 24 Maret 2012

kata-kata penyemangat :)

Hal-hal yang sederhana menjadi rumit ketika kamu memikirkannya terlalu dalam .

cinta tak pernah di nilai dengan berapa kali seseorang buatmu tertawa, tapi berapa kali dia membuatmu tersenyum setelah kamu menangis.




cinta itu luas biasa, karena ia tak pernah menyerah, tak pernah kehilangan harapan, dan selalu mampu bertahan disetiap keadaan.

Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, maka kamu akan berusaha lebih baik, sesuatu yang berharga butuh usaha luar biasa,

dan suara yang lembut tapi tegas, karena tak jarang kita dinilai dari ucapan dan sikap ketika berbicara.




Namun , jika kamu tak berpikir kamu baik, maka kamu tak pernah baik, selalu berpikir positif tentang dirimu dan apa yang bisa kamu lakukan.

apa yang jadi milikmu adalah milikmu. Tak seorangpun yang bisa mencegahnya kecuali kamu.

So, kerja keraslah dan dapatkan apa yang ingin jadi milikmu ! :D


Minggu, 18 Maret 2012

sebelum menyentuh mata kuliah


dimulai dari hari senin dan berakhir sampai hari jum'at .
aktivitas kuliah berjalan terus dari pagi sampai sore .
mengambil kuliah keperawatan yaa sudah resikonya , dengan seperti itu kita pun belajar kalau ini masih di dunia kampus belum di dunia kerja .
sibuknya ngga kira-kira guys !!!, pengen liburan ajah mikir-mikir dulu -_____-"
sama kuliah juga begitu , walaupun orang anggepnya nyantei ajah tapi buat saya ngga bisa .
pengen deh cepet-cepet lulus dan memakai toga hahaha aaamiiiiin ya RABB :)
Di rumah terus kerjaan makan dan tidur kalau ada tugas ya di kerjain di kamer sendirian udah kaya pasien ISOS ajah wkwkwk :D {amit-amit deh :(}
Ya emang sih ngga ada kerjaan lagi , abis males banget jalan-jalan ngabisin uang heuf
sekarang kuliah bahasa inggris jam 10.00 , dan syukurnya cuma 1 matakuliah ajah hoho *ups ternyata mendadak ada jadwal mata kuliah komputer . hmm nice !
dan buat hari ini saya harus semangaaat !!! :D

Rabu, 14 Maret 2012

Pengertian yang cukup

apa yang saya rasakan selama ini , baru kali ini saya rasakan ...
kenapa ? 
karena ada hal yang buat aku mengerti arti mencintai dan dicintai ..




begitu lembutnya kamu kasih perhatian ke saya, begitu sabarnya buat mengerti saya ..
pernah denger juga kalau "Allah tidak akan memberikan apa yang kita mau tapi Allah memberikan apa yang qt butuhkan .."
aku mencari apa yang saya mau dari seseorang yang mencintai saya dengan tulus, yang bisa menghargai keluarga saya , menghargai saya sebagai wanita dan membuat saya jadi lebih baik..




awalnya rasanya biasa ajah, tapi karena sikapnya yang sabar buat saya luluh . haha :D
walaupun dia terkadang buat saya kesal dan marah tapi itu hanya sebentar ..
saya berharap kamu seperti ini bukanlah hanya sesaat saya rasakan ..
apapun yang kamu lakuin buat aku nyaman dan bahagia itu menjadi nilai yang luar biasa buat hidup aku .


dan ku berdo'a ini lah cerita cintaku yang terakhir buat selamanya .
"I love U"
29februari2012